Aceh Utara – Gubernur Aceh Muzakir Manaf secara resmi membuka Festival Aceh Perkusi 2025 di kompleks Monumen Islam Samudera Pasai, Kabupaten Aceh Utara, Jumat (22/8/2025) malam. Pembukaan ditandai dengan prosesi pemukulan rapa’i yang dilakukan Mualem sapaan akrab Muzakir Manaf disaksikan ribuan masyarakat.
Festival yang berlangsung hingga 24 Agustus itu diawali dengan penyambutan tamu kehormatan melalui alunan Rapai Pasee. Hadir mendampingi Gubernur, Bupati Aceh Utara H. Ismail A. Jalil bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), pejabat Kementerian Kebudayaan, serta perwakilan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Dalam sambutannya, Mualem menyinggung sejarah kejayaan Samudera Pasai di bawah kepemimpinan Sultan Malikussaleh yang menjadi pintu masuk Islam ke Asia Tenggara. “Di Aceh, Islam menyebar secara kaffah. Itu sebuah sejarah besar yang patut kita syukuri,” ujar Mualem.
Ia juga menekankan pentingnya mempererat hubungan Aceh dengan Malaysia. Menurutnya, ikatan historis dan budaya kedua kawasan sudah terjalin sejak lama. “Di Melaka, ada makam orang Aceh di Kampung Ketek yang menjadi bukti sejarah. Karena itu, Aceh dan Malaysia harus lebih akrab ke depan. Insya Allah pada Oktober nanti kita akan memperkuat jalur transportasi laut Lhokseumawe–Penang,” katanya.
Malam pembukaan berlangsung meriah dengan pertunjukan kolosal Pasee Meusyuhue, penampilan tim kesenian Johor bertajuk Muhibbah Seni Melayu, serta atraksi seniman lokal seperti Joel Pasee, Jeki Irwanda, dan grup Rapa’i Geleng asal Lhokseumawe.
Festival Aceh Perkusi 2025 mengusung tema Generasi Pelestari Tradisi dan masuk dalam kalender Kharisma Event Nusantara (KEN). Selama tiga hari, agenda festival akan diisi dengan kegiatan budaya, termasuk Saweu Gampong, Peukan Raya, dan Meuseuraya, yang melibatkan masyarakat dan komunitas seni. [Ms]