JALUR MEDAN–ACEH TAMIANG MULAI TERBUKA, DISTRIBUSI BANTUAN DIPERCEPAT


BANDA ACEH – Upaya gabungan berbagai unsur dalam membuka akses jalan Medan–Aceh Tamiang mulai menunjukkan hasil signifikan. Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang melakukan pemantauan langsung pada Selasa (2/12) melaporkan bahwa sebagian jalur dari Sumatra Utara menuju Kuala Simpang, Aceh Tamiang, sudah dapat dilalui kendaraan roda empat dengan kecepatan terbatas.

Alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum terus bekerja menyingkirkan material tanah, lumpur, dan puing yang sebelumnya menutup jalan. Pekerjaan pembersihan kini memasuki tahap akhir, dan jika tidak ada kendala, akses diperkirakan bisa dibuka sepenuhnya pada Rabu (3/12) pagi.

Sementara itu, BNPB telah mengerahkan tim pendampingan ke seluruh daerah terdampak, dipimpin langsung Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi (Deputi 4 BNPB), Jarwansyah. Tim ini bertugas memastikan pendistribusian logistik dan peralatan darurat berjalan lancar, melakukan pemutakhiran data, menguatkan sistem komando, serta menangani kebutuhan mendesak lainnya selama masa tanggap darurat.

Untuk jalur laut, bantuan diberangkatkan dari Banda Aceh menuju Kota Langsa sebagai titik masuk utama dengan waktu tempuh sekitar dua hari. Saat siaran pers ini dirilis, bantuan telah tiba di Dinas Sosial Langsa untuk didistribusikan kepada warga setempat. Sementara bantuan bagi Aceh Tamiang sedang dalam perjalanan dan dijadwalkan mulai disalurkan hari ini.

Dari jalur udara, Deputi 4 BNPB menginstruksikan pengiriman bantuan melalui helikopter dengan metode air drop di sejumlah titik yang sulit dijangkau, seperti lapangan dekat Babo dan Perupuk di Kecamatan Bandar Pusaka.

Bantuan tahap pertama yang dikirimkan meliputi 100 paket makanan siap saji, 100 hygiene kit, 50 paket sembako, 100 selimut, 100 matras, serta 25 set alat kebersihan.

Dengan mulainya akses terbuka dari Medan menuju Aceh Tamiang, Langsa, hingga Lhoksukon, BNPB berharap proses penyaluran logistik, pemulihan jaringan listrik dan telekomunikasi, serta pembersihan material dapat dilakukan lebih cepat dan efektif. Terbukanya jalur ini juga diharapkan memberi dampak positif bagi masyarakat yang terdampak maupun seluruh petugas yang beroperasi di lapangan.

“Setelah akses kembali terbuka, penanganan darurat hingga tahap pemulihan akan lebih mudah dilakukan secara maksimal dan menyeluruh,” ujar Abdul Muhari, Ph.D., Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.(*)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak