Kecerdasan Buatan Mulai Gantikan Profesi Intelektual Rutin, Pekerjaan Fisik Lebih Aman dari AI


Jakarta - Perkembangan pesat teknologi kecerdasan buatan (AI) mulai menimbulkan kekhawatiran di berbagai sektor pekerjaan, terutama profesi yang bersifat intelektual namun bersifat rutin. Hal ini disampaikan dalam sebuah video edukatif yang ramai dibagikan di media sosial, termasuk akun Instagram @faham.ai. Kamis, (17/07/25).

https://www.instagram.com/reel/DJoHTK2TJa-/?igsh=MWVuam9ydW9wcW85dQ==

Video tersebut menjelaskan bahwa profesi seperti paralegal, operator call center, dan staf administrasi kini berada di ambang perubahan besar. Kecanggihan AI dalam memproses data, membuat keputusan logis, dan melakukan analisis teks membuat banyak pekerjaan manusia bisa diselesaikan hanya oleh satu orang dengan bantuan asisten AI.

“Sepuluh orang bisa digantikan satu orang dengan alat bantu AI,” ujar narasi dalam video tersebut.

Sementara itu, pekerjaan fisik seperti tukang ledeng, teknisi, dan profesi manual lainnya dinilai masih relatif aman dari ancaman otomatisasi. Ini disebabkan karena AI saat ini belum mampu mengatasi kompleksitas pekerjaan fisik yang membutuhkan keahlian motorik dan adaptasi di lapangan.

Para ahli menyarankan agar tenaga kerja masa depan lebih berfokus pada pengembangan kemampuan yang sulit digantikan AI, seperti kreativitas, kecerdasan emosional, pemikiran strategis, serta keahlian praktis di lapangan.

Video ini menjadi pengingat penting bahwa revolusi AI bukan hanya soal efisiensi, tapi juga tentang kesiapan manusia menghadapi perubahan. Transformasi ini tidak bisa dihindari, namun bisa diantisipasi dengan peningkatan keterampilan dan adaptasi teknologi secara bijak.(*)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak