Aceh Utara – Dinas Pendidikan Dayah Kabupaten Aceh Utara menggelar pertemuan strategis bersama Tim Akreditasi Dayah dalam rangka tindak lanjut Program 100 Hari Bupati dan Wakil Bupati. Rabu,(30/04/25)
Kegiatan yang dipimpin oleh Kepala Dinas Pendidikan Dayah, Tgk. Zulkifli, S.Ag., M.Pd, berlangsung di kantor dinas setempat dengan agenda utama validasi dan sinkronisasi data dayah.
Ketua Tim Akreditasi Dayah Aceh Utara, Tgk. H. Abdul Manan (Abu Manan Blangjruen)—yang juga menjabat Ketua MPU Aceh Utara—menyampaikan bahwa akurasi data pondok pesantren menjadi syarat mutlak agar alokasi anggaran dan bantuan dapat tepat sasaran. “Dengan data yang tervalidasi, kita dapat merencanakan program peningkatan kualitas pengajar dan sarana prasarana dayah secara lebih efektif,” ujarnya.
Dalam pertemuan yang dihadiri unsur Komisi V DPRK Aceh Utara, Majelis Ulama Nanggroe Aceh, Majelis Pendidikan Daerah, Bappeda, Kementerian Agama, serta perwakilan puluhan dayah di Kabupaten Aceh Utara, disepakati langkah-langkah teknis antara lain:
1. Pembentukan Tim Verifikasi Lapangan—melibatkan stakeholder legislatif, ulama, dan dinas.
2. Penyusunan Formulir Validasi Data—standar identitas dayah, jumlah santri, dan status tenaga pengajar.
3. Pelaksanaan Survei Terpadu—target mencakup seluruh kecamatan sebelum akhir Mei 2025.
Tgk. Zulkifli menekankan urgensi program ini: “Validasi data dayah akan menjadi dasar perencanaan anggaran daerah dan nasional untuk mendukung peningkatan kesejahteraan pengasuh serta guru dayah.” Ia berharap kerja sama antarinstansi ini dapat menghasilkan rekomendasi kebijakan yang cepat dan akuntabel.
Rangkaian acara ditutup dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Dinas Pendidikan Dayah dan Tim Akreditasi, sebagai payung hukum kolaborasi dalam menjalankan tahapan survei, verifikasi, dan pelaporan data dayah. Dengan momentum Program 100 Hari Bupati, Aceh Utara berupaya memperkuat ekosistem pendidikan keagamaan dan meningkatkan peran dayah sebagai pusat keilmuan Islam di wilayah.(rd)