Banjir Dahsyat di Aceh Utara Lumpuhkan Aktivitas, Ribuan Warga Masih Terjebak di Lokasi Banjir


Lhoksukon - Bencana banjir yang melanda Kabupaten Aceh Utara memasuki hari kelima dan tercatat sebagai salah satu banjir terparah dalam beberapa tahun terakhir. Banjir disebabkan oleh kedangkalan sungai, curah hujan tinggi selama lima hari berturut-turut, serta jebolnya tebing Sungai Krueng Pase di Kecamatan Samudera dan Krueng Peutou di Lhoksukon. Selain itu, meluapnya aliran Sungai Krueng Keureuto di Paya Bakong, Krueng Jambo Aye, dan Krueng Sawang turut memperparah situasi. Jumat, (28/11/25).

Bencana ini menyisakan duka mendalam. Selain merusak sebagian besar infrastruktur, termasuk jaringan irigasi yang hancur, banjir juga menelan korban jiwa.

Akibat banjir yang meluas, sarana dan prasarana publik, infrastruktur, rumah penduduk, serta layanan pemerintahan lumpuh total. Kondisi lapangan hingga hari ini sebagai berikut:

• Jaringan komunikasi di wilayah Aceh Utara padam total (blackout).

• Akses transportasi lumpuh dari jalur nasional menuju kabupaten, kecamatan, hingga desa.

• Listrik padam dan distribusi air bersih terhenti akibat pipa PDAM rusak diterjang banjir.

• Memasuki hari ketiga status tanggap darurat, masih banyak warga yang terjebak banjir dan belum dapat dievakuasi karena keterbatasan personel dan peralatan SAR.

• Sejumlah daerah masih terisolasi, meliputi Kecamatan

Langkahan, Kuta Makmur, Samudera, Meurah Mulia, Sawang, Muara Batu, Nisam, Lapang, Geureudong Pase, Pirak Timu, Matang Kuli, Paya Bakong, Nibong, Tanah Luas, Tanah Jambo Aye, Seunuddon, Dewantara, Lhoksukon, Baktiya, Baktiya Barat, Cot Girek, Syamtalira Bayu, dan Simpang Kramat.

• Persediaan logistik semakin menipis. Bupati Aceh Utara telah mengajukan permohonan bantuan ke Presiden melalui BNPB. Distribusi bantuan ke lokasi pengungsian terhambat karena akses darat tidak dapat dilalui.

• Status Tanggap Darurat Banjir resmi ditetapkan oleh Bupati Aceh Utara, H. Ismail A Jalil, MM (Ayah Wa), pada Selasa, 25 November 2025.


Update Data Sementara BPBD Aceh Utara (Kamis, 27/11/2025, pukul 10.30 WIB)

• Warga terdampak: 17.741 KK (46.830 jiwa)

• Pengungsi: 14.713 KK (44.350 jiwa)

• Titik pengungsian: 35 lokasi di 19 kecamatan

• Pengungsi prioritas:

— Ibu hamil: 64 jiwa

— Balita: 490 jiwa

— Lansia: 526 jiwa

— Disabilitas: 12 jiwa

Kebutuhan Mendesak

• Penambahan tim SAR untuk evakuasi warga di daerah terisolasi.

• Logistik masa panik serta kebutuhan khusus bagi perempuan, anak-anak, ibu hamil, balita, lansia, dan penyandang disabilitas.

• Transportasi air untuk menyalurkan bantuan ke titik pengungsian.

• Pemulihan jaringan komunikasi, listrik, dan layanan air bersih.

• Alat berat untuk normalisasi sungai, irigasi, dan membuka akses jalan.

Pemerintah Kabupaten Aceh Utara melalui Juru Bicara, Muntasir Ramli, mengimbau seluruh pihak untuk membantu percepatan penanganan banjir serta mendoakan keselamatan warga yang masih belum dievakuasi.

Saleum,Muntasir Ramli

Juru Bicara Pemerintah Aceh Utara

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak